Pages

Sunday, January 30, 2011

Tak Ada Judulnya


dia amarahku,
dia penyejukku.
dia benciku,
namun dia bijak memiliki hatiku.

dia cahaya silau yang menusuk mataku,
tapi tatapannya mampu meneduhkanku.
dia bakar aku dengan api cemburu,
lalu padamkannya dan seketika tenang di kalbuku.

dia yang mabuk akan akohol oplosan pinggir jalan,
dia yang antar emosiku pulang ke hati yang penuh kerendahan.
dia yang kehilangan akal pikirnya,
namun dia sadarkan aku dari jerat putus asa.


dan hanya ada suara Madball berceloteh dalam Heavenhell,
satu-satunya teman yang paling setia.

No comments:

Post a Comment