Pages

Friday, November 26, 2010

Letter To God #1

Tuhan.
Aku menulis untuk Tuhan walaupun aku tidak tahu siapa Tuhanku.
Walaupun aku tidak mengerti apa itu arti Tuhan.
Tetapi satu yang ku pegang teguh tentang Tuhan.
Dia yang Maha Mengetahui. Dia yang menciptakan alam semesta.

Tuhan.
Aku yakin, Kau itu pasti ada!
Walaupun Kau egois, Kau yang memiliki kuasa atas segalanya,
namun Kau masih meminta kami untuk menyembah-Mu.
Kau yang memberi aku hidup.
Dan Kau pula yang memberi aku cobaan.
Berulang kali Tuhan! Kau beri aku cobaan tanpa bosan!
Aku bosan dengan cobaan tetapi Kau tetap melimpahkannya padaku!
Sepertinya Asmaul Husna akan bertambah satu menjadi bulat seratus,
Yang Maha Tanpa Bosan.

Tuhan.
Jika boleh aku bertanya, untuk apakah cobaan-cobaan ini?
Untuk meyakinkanku bahwa aku kuat?
Tuhan, awalnya aku terlalu kuat, namun lama kelamaan habis kuatku.
Karena apa? Karena cobaan-Mu! Sadarlah!
Atau, untuk meyakinkanku bahwa aku masih merasa sakit, yang berarti aku masih hidup?
Tuhan, lama kelamaan aku malah merasa bahwa aku ini hanya mayat berjalan!
Aku ini mati suri, Tuhan!

Tuhan,
cukup lama Kau tekan aku,
cukup lama Kau beri aku masalah.
Tuhan, aku benar-benar minta maaf. Sungguh.
Namun kau jahat! Kau jahat Tuhan! Maafkan aku!
Kau selalu memfetakompli aku!
Kau beri aku masalah, yang harus aku selesaikan,
lalu Kau pergi entah kemana meninggalkan aku dengan masalah yang sudah Kau rencanakan!
Dimana Engkau waktu aku butuh Kau untuk membantuku?
Persetan kalimat hamba-hamba-Mu yang berkata bahwa Kau selalu ada untuk umat-Nya!
Persetan semuanya, Tuhan!!!

Apa itu?!
Kau bilang aku jauh dari-Mu!
Namun mengapa setiap manusia yang aku temui selalu bilang;
"Tuhan itu lebih dekat daripada urat nadimu!"

Kau suka sekarang, Tuhan?
Kau suka ini semua?
Kau suka melihat umat-Mu yang ragu,
mengetik dengan seluruh syarafnya bergetar hanya karena ia benci oleh-Mu?
Puas, Tuhan?
Ini yang Kau inginkan?
Sekarang sudah terjadi, sudah aku lakukan untuk-Mu!

Maaf Tuhan,
tapi kali ini aku sungguh-sungguh tak percaya ada-Mu.
Kau yang membuat aku berputar pikiran,
mulanya aku bergantung pada-Mu, menyebut nama-Mu,
dalam setiap detak jantungku, dalam setiap situasi terjebak,
dalam setiap pertengkaran aku dan suamiku, dalam waktu aku kehilangannya!

Namun,
mana wujud-Mu?
Mana bantuanmu untuk aku yang disebut orang lain sebagai umat-Mu?
Mana mukjizat-Mu?

Tuhan,
jangan ambil nyawaku.
Ambil saja setiap rasa cemburuku.
Ambil saja perasaanku.
Ambil saja hatiku Tuhan!

Karena aku bosan mati suri,
aku bosan mati rasa,
aku bosan dengan keadaanku yang seperti ini.

Maaf telah membuang waktu-Mu dengan membaca kalimat-kalimat seorang agnostik seperti aku,
aku yang tak percaya ada-Mu, aku yang tak percaya kuasa-Mu, aku yang tak percaya diriku sendiri.

Terima Kasih makhluk bernama Tuhan.
:)

1 comment:

  1. mengadulah pada-Nya
    menangislah pada-Nya
    bersyukurlah pada-Nya
    walau terkadang kau lupa pada-Nya
    atau bahkan mempertanyakan keputusan-Nya
    jangan kau pernah menduakan-Nya

    I just found this page
    It's been a while
    Hope u're doing well

    -Z-
    *person u once called "Brother"

    ReplyDelete