Pages

Thursday, May 27, 2010

Kenyataannya

benar, ini adalah akhir tahunku.
selamat untuk 'akhir tahunmu',
dan tolong, selamatkan aku dari 'akhir tahunku'!
firasatku kali ini benar,
sayangnya malaikat jibril terlambat mengantar takdir.
setidaknya aku sudah siapkan sebuah kata tegar untuk temani
aku saat ini. saat yang aku lihat hanya retak.
keretakan dalam jiwa dan logikaku.

sebab dan alasan adalah dua alam yang berbeda.
alasan dibuat untuk menutupi suatu kenyataan.
dan yang harus aku dengar adalah sebab,
sebab yang nyata, dan bukan sebuah alibi hipokrit.
ketika apa yang tak ingin aku lihat,
menampakkan dirinya sebagai sebab.
apa yang tak ingin aku rasakan,
muncul sebagai koloninya.
'apa lagi ini?!' terbang bebas dalam batinku,
pada akhirnya runtuh.

runtuh semua gumpalan air mata tersimpan,
kini tumpah ruah, kohesi, menyatu dengan kekecewaan.

sayup menari irama senandung biru,
seakan memaksaku berseru,
"Ini aku, aku yang ada, dan ternyata di matamu aku semu!"

lepaskan dan relakan.

aku berdiri tegak.
meski isinya jadi serpihan.

imanen,
satu hal berarti yang menjadi pembelajaran.
tersimpan, rapat di sela akal sehat.

genggam aku sekali lagi!
tenangkan aku, dan aku akan menatap pergi.

dan kini kata tegar penuh terisi dalam raut wajahku,
beri seringaian sebagai hati-hati di jalan,
air mataku leleh oleh kepedihan mendalam,
yang aku lihat hanya sosoknya yang perlahan tenggelam ditelan kelam,
yang aku dengar hanya deru nafas si hijau yang lambat laun hilang menembus malam.

tangisan meledak lagi memecah keheningan,
menyentak setiap makhluk yang masih terjaga.

No comments:

Post a Comment