Pages

Saturday, January 2, 2010

Salinan Tadi Malam. (Makasih A'ayok)

terimakasih Tuhan untuk pilihan yang memaksa.
terimakasih Tuhan atas kebebasan yang terkekang.
terimakasih Tuhan untuk suara yang tertahan.
dan terimakasih,
sekali lagi terimakasih untuk menjadikanku pecundang.

aku tak ada komoditi agar datang si realisasi.
ini semua yang kumiliki hanya fantasi dan imajinasi.
kata lain, prahara sebagai jawaban atas mimpi, ambisi, dan obsesi.
kata menang dan bebas tak ada dalam diksi maupun linguisi.
cekung mata, habis darah, patah semangat lantangkan deskripsi diri.
waktu bergulir, detik diburu, syaraf akan sakit sudah mati.

deru lonceng gereja menggaung dengan adzan panggilan deru suara tapak amarah.
genderang emosi ditabuh, amunisi cerca, penuh.
Tuhan masih tetap pendirian, carikan aku musuh!
bukan dentang yang menjawab, tapi lebam.
telak, tak terelakkan.

sembunyi diantara kornea dan kontrol diri,
tetap terlihat meski terkunci dibalik jeruji.
seringai arogan terpampang bersama stagnansi.
bersekutu embuh dengan atomnya karena mawar berduri ingin sendiri.
untuk apa habiskan tinta dan kertas,
pada nyatanya, tetap keras, terpojok, lalu terhempas.

dan sekali lagi,
untuk terakhir kali,
terimakasih Tuhan, aku masih pecundang tak tahu diri.



aku masih terjaga. lagi lagi.

No comments:

Post a Comment